Rabu, 13 November 2013

Sistem Pendingin Engine (Liquid Cooled)

Sistem Pendingin Engine dengan Fluida (Liquid Cooled)



Apa itu Sistem Pendingin? Sistem pendingin adalah suatu sistem yang berfumgsi untuk menjaga temperatur engine dalam kondisi yang ideal. Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus mengakibatkan engine dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi, temperatur yang sangat tinggi akan membuat desain engine menjadi tidak ekonomis, namun temperatur yang rendah juga tidak baik bagi engine. Suhu engine yang terlalu dingin akan menimbulkan munculnya endapan pada sistem pelumasan. Suhu engine yang terlalu panas akan menyebabkan engine overheat dan menimbulkan kerusakan parah pada komponen utama engine. Prinsip sistem pendingin adalah perpindahan panas, yaitu panas akan berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur yang rendah.
Gambar diatas mununjukkan konversi energi yang terjadi pada engine, panas hasil dari pembakaran tidak semuanya dikonversikan menjadi energi.

Skema Sistem Pendingin Engine

 Komponen-komponen dasar sistem pendingin:

1. Water Pump
    Water pump berfungsi mensirkulasikan cairan sistem pendingin (coolant) agar mengalir keseluruh komponen sistem pendingin. Water pump ada yang digerakkan geartrain dan ada juga yang dihubungkan melalui V-belt.

2. Oil Cooler
    Dari water pump, coolant akan mengalir ke oil cooler. Oil cooler terdiri dari core dan rumahannya. Oil cooler berfungsi membuang panas dari oli pelumas sehingga sifat-sifat dan konsentrasi oli dapat terjaga.      


3. Jacket Water
    Jacket water adalah ruangan ruangan yang mengelilingi cylinder pada cylinder head dan cylinder liner. Ruangan ini normalnya dipenuhi coolant untuk menjaga suhu, terutama disekitar ruang bakar.


4. Water Temperatur Regulator
    Water temperatur regulator atau yang biasa disebut thermostat berfungsi mengatur aliran coolant menuju radiator. Saat engine dalam kondisi dingin, thermostat menutup aliran menuju radiator yang menyebabkan coolant akan dialirkan langsung nenuju water pump melalui bypass tube dan kembali ke engine, ini akan membantu engine mencapai suhu kerjanya. Saat engine panas, thermostat akan mengalikan coolant menuju radiator untuk didinginkan sebelum memasuki engine. Thermostat tidak membuka dan menutup secara penuh, tapi ia akan berada pada posisi keduanya untuk mempertahankan suhu engine tetap konstan.


5. Radiator
    Radiator merupakan komponen sistem pendingin yang melepaskan panas pada coolant ke udara. Radiator memiliki tube sebagai tempat mengalirnya coolant. Pada tube terdapat fins untuk membantu mempermudah melepaskan panas ke udara saat udara melewati fins radiator.

6. Radiator Cap
    Radiator Cap atau Pressure Cap berfungsi mempertahankan tekanan pada sistem pendingin. Pressure cap memiliki relief valve yang menjaga agar tekanan di sistem pendingin tidak melebihi tekanan yang diinginkan.


7. Pipa - Pipa Penghubung
    Berfungsi sebagai saluran penghubung antara komponen-komponen di dalam sistem pendingin.

8. Fan
    Perpindahan panas melalui radiator adalah dengan bantuan kipas yang menambah aliran udara yang melewati radiator. Ada 2 tipe kipas: hisap (suction) dan tiup (blower). Beberapa engine menggunakan tali kipas untuk menggerakkan kipas. Bila tali kipas terlalu kendor, kecepatan kipas akan turun. Ini akan menurunkan kemampuan sistem pendingin.

Tipe Kipas Radiator

Beberapa jenis engine ada juga yang menggunakan aftercooler, oil cooler, hydraulic oil cooler ataupun transmission oil cooler. Tergantung pada pengaplikasian engine tersebut.

Sumber : Fundamental Engine Diesel

13 komentar: